LensaDaily - Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Tapanuli Utara (Taput) dibantu Polsek Siborongborong berhasil meringkus 4 pelaku pencurian ternak 2 ekor kerbau dari tempat berbeda-beda.Ke 4 pelaku pencuri kerbau tersebut yaitu Ipan (30), warga Dusun Urat Nihuta, Desa Hutabulu, Kecamatan Siborongborong, Taput, Freddi Sopian Simanjuntak (43), warga Urat Nihuta Desa Hutabulu, Kecamatan Siborongborong, Taput, Tambang Rosario Siahaan (43), warga Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong, Taput dan Iwan Denny Boyke Siringoringo (57), warga Desa Sipinggan, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir.Penangkapan itu dibenarkan oleh Kapolres AKBP Ernis Sitinjak melalui Kasi Humas Polres Taput, Aiptu W. Baringbing, Minggu (25/5/2025).Keberhasilan tim gabungan Sat Reskrim Polres Taput dan Polsek Siborongborong mengungkap para pelaku pencurian kerbau ini, atas laporan pemilik kerbau yaitu Hariyadi Simanjuntak dan Nangkok Tampubolon di Polsek Siborongborong, Sabtu (3/5).Dalam laporan itu, kedua orang korban melaporkan bahwa mereka kehilangan kerbau masing-masing 1 ekor yang diikat di perladangan Urat Nihuta, Desa Hutabulu, Kamis (1/5).Mereka mengetahui kehilangan kerbau yaitu esok harinya pada Jumat ( 2/5) pagi sekira 08.00 WIB, ketika mereka hendak memindahkan kerbau tersebut.Setelah tiba di tempat, tiba- tiba kedua korban pun heran kerbaunya sudah hilang. Kemudian mereka melaporkan kejadian itu ke Polsek Siborongborong.Selanjutnya Polsek Siborongborong dan Sat Reskrim Polres Taput pun melakukan penyelidikan.Satu minggu diselidiki, petunjuk dan alat bukti pun minim ditemukan oleh penyidik.Hari ke 12 setelah penyelidikan, ada informasi didapat polisi dari salah seorang saksi pemilik warung yang bernama Mega Hutasoit.Saksi menjelaskan, pada saat kejadian, salah seorang tersangka yaitu Freddi Simanjuntak datang membeli kopi ke warungnya saat hendak mau tutup.Lalu saksi pun membungkus 2 gelas kopi di dalam plastik dan selanjutnya tersangka pergi.Mendengar informasi tersebut polisi mengembangkan keterangan saksi pemilik warung serta menyisir ulang TKP tempat hilangnya kerbau.Setelah keterangan tersebut diakui saksi, di TKP petugas pun menemukan bungkusan plastik tempat kopi tersebut.Selanjutnya pada Kamis (15/5) polisi pun menjemput tersangka Freddi Sofian Simanjuntak dan diperiksa.Lima jam diperiksa, Freddi pun sempat mengelak namun akhirnya mengakui bahwa merekalah yang mencuri kerbau tersebut.Dalam keterangannya, Freddi Simanjuntak mengakui bahwa mereka bertiga bersama-sama dengan tersangka Ipan dan Tambang Rosario Siahaan yang mencuri kerbau tetsebut.Selanjutnya kerbau itu dijual kepada salah seorang ASN di Kabupaten Samosir yang bernama Iwan Denny Boyke Siringoringo.Setelah mendapat keterangan tersebut lalu polisi pun menangkap Ipan dan Tambang Rosario Siahaan hari itu dari kediamanya masing-masing.Setelah diperiksa keduanya mengakui perbuatannya.Mereka bertiga secara bersama mencuri kerbau tersebut dan menjualnya ke Iwan Denny boy Siringoringo seharga Rp22.000.000., dan uangnya sudah diterima dan sudah dibagi - bagi.Setelah mengamankan 3 tersangka pencurian, pada 18 mei 2025, Iwan Denny Boyke Siringoringo pun ditangkap dari rumahnya di Desa Sipinggan kecamatan Nainggolan Samosir.Saat diinterogasi di rumahnya, Iwan Siringoringo pun mengakui membeli kerbau tersebut dan diangkut dengan mobilnya. Namun kerbau tersebut sudah sempat dijual 1 ekor ke Balige Kabupaten Toba dan 1 ekor lagi masih dipeliharanya.Lalu petugas pun membawa Iwan Siringoringo bersama mobil colt diesel pengangkut kerbau tersebut serta 1 ekor kerbau ke Polsek Siborongborong untuk pemeriksaan dan pengamanan barang bukti.Lalu kerbau yang sempat dijualnya ke Balige pun dijemput petugas dari pembelinya untuk barang bukti.Saat ini 4 pelaku yang terlibat dalam pencurian dan pembeli barang curian tersebut sudah ditahan di polsek. (Darwin Nainggolan)(Tapanuli Utara)
25 Mei 2025Tag: polrestaput
LensaDaily - Polres Tapanuli Utara bergerak cepat berkoordinasi dengan pihak BPBD dan TNI untuk menangani tanah longsor yang sempat menutup total akses Jalan Lintas Tarutung-Sipirok di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (28/3/2025). Longsor yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis siang (27/3/2025).Personel Polres Tapanuli Utara turun melakukan pengaturan arus lalu lintas sekaligus berkoordinasi dengan TNI dan BPBD guna mempercepat pembersihan material longsor menggunakan alat berat. Longsor menutupi badan jalan sepanjang lima meter dengan ketinggian material sekitar satu meter, menyebabkan arus lalu lintas sempat terputus total dari dan menuju Kabupaten Tapanuli Selatan.“Saat ini telah dikerahkan personel untuk memastikan jalur segera dapat dilalui kembali. Selain pengaturan lalu lintas, kami juga bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya pembersihan material longsor agar kendaraan bisa segera melintas,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Ferry Walintukan.Berkat kerja cepat tim gabungan, arus lalu lintas dapat kembali dibuka. Saat ini, alat berat masih terus dikerahkan untuk memastikan jalan dapat kembali dilalui secara normal tanpa hambatan.Kabid Humas Polda Sumut menegaskan bahwa kepolisian akan terus melakukan pemantauan di lokasi guna mencegah kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.“Personel kepolisian tetap siaga di lokasi untuk mengantisipasi longsor susulan serta mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar. Kami mengimbau masyarakat yang melintas agar lebih berhati-hati, terutama saat hujan deras,” ujar Kombes Pol. Ferry.Polda Sumut juga mengingatkan para pengguna jalan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko kecelakaan akibat bencana alam di jalur rawan longsor.(Tapanuli Utara)
28 Maret 2025LensaDaily - Lima mahasiswa Akper Pemkab Taput Marena ditangkap Sat Resnarkoba Polres Tapanuli Utara (Taput) karena terbukti menggunakan narkotika jenis ganja.Tidak hanya 5 mahasiswa tersebut, Polres Taput juga menangkap 1 orang yang bertindak sebagai pemasok ganja dari 3 tempat berbeda, Kamis (20/3/2025).Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, melalui Kasi Humas Polres Taput, Aiptu W. Baringbing membenarkan penangkapan tersebut.Ke 5 pengguna narkoba jenis ganja yang merupakan mahasiswa Akper tersebut berinisial, WSM (18) warga Jln. AM Desa Pagarbatu, Kecamatan Sipoholon, Taput, JGD (20) warga Aek Nasia, Desa Partali Julu, Kecamatan Tarutung, Taput, RS (18) warga Jl. Sisingamangaraja, Kelurahan Hutatoruan X, Kecamatan Tarutung, FVBS (21) warga Desa Hutanagodang, Kecamatan Purba Tua, dan RNAS (21 ) warga Sosor Hutagalung, Desa Hutagalung Siwaluompu, .kecamatan Tarutung.Sedangkan 1 orang lainnya, yaitu EJS (21) merupakan warga Desa Sosunggulon, Kecamatan Tarutung yang bertindak sebagai pemasok daun ganja kering.Kasi Humas Polres Taput, Aiptu W barimbing kepada sejumlah awak media menjelaskan, penangkapan tersebut berhasil dilakukan oleh Tim Opsnal Narkoba, atas informasi yang diberikan oleh masyarakat."Informasi yang didapat dari masyarakat langsung dikembangkan Tim Satnarkoba kita. Pada hari Kamis sekira pukul 21.00 WIB, petugas melihat salah seorang tersangka yaitu WSM keluar dari kampus Akper menuju jalan raya dengan mengendarai sepeda motor. Tim kita yang sudah memantau pergerakan WSM, merekapun segera mengejarnya dari belakang. Berjarak 500 meter dari simpang kampus di jalan raya menuju Kota Tarutung, WSM pun berhasil diamankan," ujar Baringbing.Lebih lanjut Baringbing menjelaskan, sebelum digeledah saat diberhentikan sepeda motornya, WSM pun melemparkan ganja yang ada dikantongnya ke semak-semak di pinggir jalan namun sudah terlihat oleh petugas.Kemudian petugas pun mengamankan barang bukti ganja kering tersebut dan dilakukan interogasi. WSM mengakui bahwa ganja kering itu berasal dari temanya satu asrama di Akper yaitu RNAS.Barang bukti ganja kering yang berhasil diamankan dari tangan WSM seberat 20,24 gram.Selanjutnya petugaspun mengejar ke asrama Akper. Saat itu RNAS tidak berada di kamar asrama, lalu di cari sekitaran asrama.Sekira pukul 22.00 WIB, RNAS bersama temannya JGD, RS dan FVBS sedang asyik mengkonsumsi ganja tersebut di semak-semak berjarak 50 meter dari asrama. Akhirnya mereka berempat pun diamankan.Setelah digeledah, barang bukti ganja kering pun di temukan dari tangan mereka sebanyak 1,97 gram yang merupakan sisa dari konsumsi mereka.Dari interogasi yang dilakukan terhadap mereka berempat, RNAS mengakui dirinya memberikan ganja kering itu kepada WSM yang di belinya dari seorang masyarakat, yaitu EJS.EJS pun dikejar. Sekira pukul 23.30 WIB malam itu, petugas pun berhasil menangkap nya saat mengendarai srpeda motor di Jalan raya Tarutung."Keenam tersangka diboyong ke Polres Taput untuk pengembangan,asal dari mana sumber ganja tersebut diperoleh EJS," sebut Baringbing.(Tapanuli Utara)
22 Maret 2025