icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Lainnya

Diskon Tarif Listrik Berakhir, Sumut Berpeluang Realisasikan Inflasi di Bulan Maret

LensaDaily - Pada bulan Maret, harga sejumlah kebutuhan pangan strategis di Sumatra Utara (Sumut) tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Dimana rata-rata harga cabai merah turun 17,5%, cabai rawit turun 34,6%, telur ayam turun 0,7% dan daging sapi turun 0,4%.Komoditas tersebut akan menyumbang deflasi pada bulan Maret, termasuk juga tomat yang harganya rata-rata anjlok sekitar 33% secara bulanan.Sementara itu, komoditas yang alami kenaikan diantaranya adalah harga daging ayam 3%, bawang merah 14,9%, bawang putih 3,9% dan minyak goreng 2,98%.Selain komoditas pangan, harga emas selama bulan Maret juga mengalami kenaikan yang turut berkontribusi pada laju tekanan inflasi, jika tanpa dibarengi dengan kebijakan tarif diskon listrik yang sudah kembali normal pada bulan Maret.Maka pada dasarnya Sumut menurut Pemerhati Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, berpeluang mencetak deflasi paling besar 0,12% pada bulan Maret.Namun, karena diskon tarif listrik sudah berakhir di bulan Maret, maka Sumut tetap akan membukukan laju tekanan inflasi."Yang besaran inflasinya saya nilai berpeluang di atas 1% yang akan membuat Sumut mengalami inflasi selama tahun berjalan (year to date)," ujar Gunawan di Medan, Jumat (4/4/2025).Jika inflasi benar terealisasi di bulan Maret, maka kondisi ini menurut Gunawan tidak mampu menutupi adanya gangguan daya beli masyarakat selama lebaran berlangsung.Turunnya harga sejumlah kebutuhan pangan masyarakat menjadi indikator gangguan daya beli selama bulan Maret."Padahal biasanya, bulan Ramadan dan Idulfitri adalah bulan yang rutin menyumbang inflasi tinggi dalam setiap tahunnya," sebutnya.Gunawan menilai, Ramadan dan Idulfitri di tahun ini tidak semeriah tahun sebelumnya. Masyarakat terpantau mengerem belanjanya di bulan ini.Beberapa komoditas yang bisa menjadi indikator memburuknya belanja masyarakat adalah harga telur ayam dan daging sapi yang mengalami penurunan.Tidak lazim harga telur ayam turun di saat jelang lebaran.Demand atau permintaan telur ayam pada umumnya berpeluang naik saat jelang Idulfitri, yang bisa mendorong kenaikan harga telur ayam itu sendiri.Namun realita di pasar saat ini harga telur ayam turun saat jelang Idulfitri."Berbeda halnya dengan penurunan harga cabai merah yang memang lebih banyak ditopang oleh sisi supply atau persediaan," pungkasnya. (*)(Medan)

04 April 2025

Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi Terbaru, Pertamax Turun Rp400 Per Liter

LensaDaily - PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi Pertamax Series dan Dex Series. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 29 Maret 2025.Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyampaikan bahwa penyesuaian harga ini merupakan kado Lebaran dari Pemerintah dan Pertamina untuk masyarakat."Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat, khususnya di momen mudik Lebaran ini, Pemerintah dan Pertamina Patra Niaga memberikan hadiah spesial dengan menurunkan harga BBM Non-Subsidi. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau," ujar Ega dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).Khusus Provinsi Sumatera Utara, penyesuaian harga BBM Non-Subsidi per 29 Maret 2025 adalah Pertamax (RON 92): Rp12.800/liter (turun Rp 400/liter dari sebelum nya Rp 13.200/liter).Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.800/liter (turun Rp 550/liter dari sebelum nya Rp 14.350/liter)Dexlite (CN 51): Rp13.900/liter (turun Rp 750 per liter dari sebelum nya Rp 14.650/liter).Pertamina Dex (CN 53): Rp14.200/liter (turun Rp 750/liter dari sebelum nya Rp 14.950/liter).Selain memberikan harga yang lebih terjangkau, Pertamina Patra Niaga juga menjamin stok BBM tersedia dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa mudik dan perayaan Idulfitri 2025.“Kami terus membuka ruang komunikasi dan siap menerima masukan dari masyarakat demi pelayanan yang semakin baik. Dukungan dan kepercayaan masyarakat adalah semangat kami untuk terus hadir dan melayani,” tutup Ega. (*)(Medan)

29 Maret 2025

Gubernur Bobby Nasution Targetkan Pemprov Sumut Raih WTP ke-11

LensaDaily - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution, menargetkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dapat meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-11, atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2024, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sumut.Hal itu diungkapkan Bobby Nasution, saat menghadiri acara Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2024-Unaudited, kepada BPK di Kantor BPK Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (26/3/2025)."Ini semangat bagi kami untuk bersama mengikuti tertib administrasi dan keuangan. Inilah semangat kami untuk melakukan pekerjaan yang bisa dirasakan masyarakat langsung, dan juga yang terbaik untuk administrasi keuangan," katanya.Untuk mencapai target WTP tersebut, kata Bobby, Pemprov Sumut terus berupaya menindaklanjuti apa yang telah direkomendasikan oleh BPK Sumut.Pemeriksaan yang dilakukan BPK merupakan mekanisme agar Pemprov Sumut tertib dalam administrasi keuangan. Karena itu, Bobby mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Sumut bersama-sama melaksanakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPK Sumut.“Pemprov Sumut ini sudah 10 kali mendapat opini WTP. Penilaian ini menjadi penyemangat bagi kami yang baru dan yang sudah lama untuk bisa melayani masyarakat dan sebagai pengingat diri. Kalau penilaian sudah baik, tentu ini menjadi nilai moril dan tanggung jawab kami, bukan hanya kepada masyarakat tapi kepada negara. Mudah-mudahan dengan keinginan kita semua, Pemprov bisa mendapat WTP ke-11,” kata Bobby Nasution.Kepala BPK Perwakilan Sumut, Paula Henry Simatupang, menyampaikan, pada hari ini ada kedua kegiatan yang dilaksanakan bersama Pemprov Sumut.Pertama Pengarahan dalam Rangka Exit Meeting Pemeriksaan Interim dalam Penyerahan LKPD Provinsi Sumut.Kedua, Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2024-Unaudited kepada BPK yang akan diaudit.“Pemeriksaan laporan keuangan itu ada tahapannya, yakni perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Tahap pelaksanaan baru akan kami mulai ketika sudah diserahkan. Dari hasil perencanaan kami akan menentukan strategi. Dari hasil perencanaan pemeriksaan kami mengkomunikasikan indikasi yang mungkin perlu ada tindakan-tindakan perbaikan,” katanya.Dia melanjutkan, bahwa dalam pemeriksaan BPK juga terdiri dari beberapa jenis yang diatur dalam undang-undang.Salah satunya adalah pemeriksaan yang diatur waktunya seperti laporan keuangan pemerintah.Ia berharap kepada semua yang hadir pada acara ini dapat memahami tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan BPK, agar tata kelola keuangan daerah lebih akuntabel, transparan, dan berkualitas. (*)(Medan)

26 Maret 2025

Gubsu Berharap Bank Sumut Dorong Kemajuan Kabupaten/Kota se-Sumut

LensaDaily - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution,  berharap Bank Sumut ikut mendorong kemajuan perekonomian Kabupaten/Kota se-Sumut.Harapan itu disampaikannya saat memberikan beberapa pesan kepada Komisaris dan Jajaran Direksi PT Bank Sumut, saat membuka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Buku 2024 PT Bank Sumut di Lantai 10 Gedung Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (20/3/2025).Pertama, Bobby Nasution meminta Komisaris dan Jajaran Direksi PT Bank Sumut untuk mempelajari visi-misi dan program-program prioritas dari setiap kepala daerah se-Sumut selaku pemegang saham.Sehingga program-program prioritas tersebut baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa berjalan."Bank Sumut merupakan salah satu penggerak perekonomian di Sumut. Selain APBD sebagai stimulan perekonomian, tentu perlu juga dicarikan alternatif  agar program pemerintah 5 tahun ke depan bisa berjalan," ujarnya.Kedua, Bank Sumut juga bisa masuk ke sektor-sektor program prioritas pemerintah pusat, untuk mendukung program tersebut, sehingga dapat dirasakan manfaatnya hingga ke masyarakat kecil."Bank Sumut bisa melihat dan masuk ke sektor program utama Bapak Presiden agar turut mendukung dan mensukseskan program tersebut," katanya.Ketiga, Bobby Nasution juga meminta kepada Bank Sumut untuk menyentuh masyarakat, baik tingkat paling kecil maupun besar, untuk bisa mengakses pembiayaan di Bank Sumut.Keempat, Bank Sumut bisa mencari market yang lebih banyak lagi, dengan program-program yang bisa menyentuh masyarakat."Bank Sumut harus memiliki strategi berikan askes bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonominya, cari market seluas-luasnya untuk lebih memajukan bank Sumut," harapnya.Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution menyampaikan apresiasi kepada jajajaran PT Bank Sumut yang  memperoleh capaian yang membanggakan.Bank Sumut berhasil mencetak laba bersih Rp740,72 miliar, naik 0,09% year on year (yoy) dibanding Rp740,07 miliar pada tahun sebelumnya. Bank Sumut juga mencatat peningkatan kredit dan pembiayaan dari Rp29,35 triliun pada 2023 menjadi Rp31,99 triliun di 2024, dalam hal ini tumbuh 9%.Dari sisi likuiditas, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sumut tumbuh 2,61% secara tahunan menjadi Rp35,93 triliun. Menutup tahun 2024, Bank Sumut juga berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp45,44 triliun, atau naik 2,38% dibandingkan Rp44,39 triliun di tahun sebelumnya."Capaian ini perlu kita apresiasi, tantangan Bank Sumut ke depan pasti cukup banyak. Untuk itu  Bank Sumut perlu juga mengevaluasi capaian yang positif ini untuk bisa lebih baik lagi," harap Bobby NasutionPada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Sumut, Erni Aryanti, berharap PT Bank Sumut untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan produk-produk perbankan yang inovatif dengan memperluas jaringan layangan ke masyarakat Sumut."PT Bank Sumut jangan hanya puas dengan nasabah di sektor ASN, Bank Sumut harus mampu menarik nasabah dari masyarakat umum dan generasi muda sehingga bank Sumut bisa menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Sumut," harapnya.Kepala OJK Sumut,Khoirul Muttaqien, mengatakan, permodalan yang kuat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing bank, sehingga dukungan dan komitmen seluruh pemegang saham diperlukan untuk meningkatkan permodalan yang bersumber dari setoran modal baru dan hasil deviden yang dibagikan.Turut hadir seluruh bupati/walikota se-Sumut selaku pemegang saham PT Bank Sumut, Direktur Utama PT Bank Sumut Babay Parid Wazdi, beserta jajaran dan OPD Pemprov Sumut. (*)(Medan)

20 Maret 2025

Volume Ekspor Karet Alam Asal Sumatera Utara di Februari 2025 Alami Penurunan 19,96%

LensaDaily - Volume ekspor karet alam asal Sumatra Utara (Sumut) pada Februari 2025 mengalami penurunan  19,96% dibandingkan Januari 2025, atau dari tercatat sebesar 20.737,4 ton menjadi 25.910 ton.Tetapi jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang sebesar 20.285 ton, maka terjadi sedikit kenaikan sebesar 2,23% secara tahunan (YoY).Namun, volume ekspor ini masih jauh di bawah kondisi normal bulanan yang bisa mencapai 42.000 ton.Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan, penurunan ekspor ini terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan dari China, salah satu konsumen utama karet alam Indonesia.Perlambatan ekonomi serta dampak ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat telah menekan pertumbuhan industri manufaktur di China, yang berdampak langsung pada permintaan bahan baku, termasuk karet alam.Di sisi pasokan, produksi karet alam di Sumut juga mengalami kendala akibat faktor cuaca.Meskipun telah memasuki musim kemarau, curah hujan yang masih tinggi menghambat aktivitas penyadapan di perkebunan karet.Banyak petani yang mengurangi produksi, menyebabkan pasokan semakin terbatas. Namun, ada indikasi positif dari kebun karet rakyat yang mulai bergairah seiring dengan kenaikan harga karet pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya."Dari sisi harga, rata-rata harga SICOM-TSR20 pada Februari 2025 tercatat sebesar 200,49 sen AS per kg," ujar Edy di Medan, Minggu (16/3/2025).Edy menyebutkan, pada Februari 2025, ekspor karet alam Sumut mencakup 24 negara tujuan, dengan 12 negara di Eropa yang menyerap 6,96% dari total ekspor.Negara tujuan utama di Eropa meliputi Spanyol (0,88%), Belgia (0,81%), Luksemburg (0,26%), Italia (0,26%), Prancis (0,21%), Slovenia (0,16%).Kemudian Serbia (0,16%), Belanda (0,08%), Rumania (0,08%), Polandia (0,08%), Bulgaria (0,08%), dan Finlandia (0,08%)."Sementara untuk lima besar negara tujuan ekspor karet alam adalah Jepang (31,29%), Amerika Serikat (23,23%), Brasil (8,40%), Kanada (6,78%), dan India (5,50%)," sebutnya.Kesiapan Menuju Implementasi EUDRLebih lanjut Edy mengatakan, industri karet alam Indonesia juga mulai bersiap menghadapi implementasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang akan berlaku pada 30 Desember 2025.Regulasi ini mengharuskan produk karet alam yang masuk ke Uni Eropa memiliki sertifikasi keberlanjutan dan bebas deforestasi.Dengan persentase ekspor ke Eropa yang masih di bawah 10%, regulasi ini diharapkan tidak memberikan dampak besar terhadap total ekspor karet alam Indonesia."Akan tetapi, industri tetap perlu menyesuaikan diri dengan standar keberlanjutan untuk menjaga akses ke pasar Eropa," terangnya.Secara keseluruhan, tantangan ekspor karet alam masih cukup besar dengan tekanan dari permintaan global yang melemah serta terbatasnya pasokan akibat kondisi cuaca.Namun, prospek harga yang mulai membaik dapat menjadi sinyal positif bagi petani dan pelaku industri dalam menghadapi tantangan ke depan. (*)(Medan)

16 Maret 2025