Lainnya
LensaDaily - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya menyerahkan Penghargaan Lingkungan Hidup 2024, hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dia berharap ada peningkatan dalam menjaga lingkungan hidup, bukan hanya sekadar sebagai pemenuhan syarat administrasi.Pemberian penghargaan tersebut berlangsung pada acara Penyerahan Piagam Penghargaan Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Sumut (Properdasu), Kamis (22/5), di Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomot 30, Medan.Ada dua penghargaan yang diberikan, yaitu Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dan Adiwiyata. Tiga perusahaan mendapat penghargaan Proper tertinggi (kategori emas) yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Austindo Nusantara Jaya Agri dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais. Sedangkan untuk Adiwiyata, penghargaan tertinggi diberikan kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 7 Tapanuli Tengah (Adiwiyata Mandiri). Kemudian, ada sembilan sekolah mendapat penghargaan Adiwiyata nasional dan 12 penghargaan dari Pemprov Sumut. “Selamat kepada penerima penghargaan dan dedikasinya untuk menjaga lingkungan, bagi yang belum mencapai kami harap bisa mengejarnya, jangan jadikan hanya untuk memenuhi syarat administrasi, jadi ada peningkatan karena kita harus hidup harmoni dengan alam untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Surya, usai serahkan penghargaan.Surya juga menegaskan Pemprov Sumut berkomitmen kuat untuk memperkuat tata kelola lingkungan hidup melalui kolaborasi seluruh lapisan masyarakat. Dengan harapan, tidak ada lagi penindakan oleh Aparat Penegak Hukum terkait pelanggaran masalah lingkungan hidup.“Menjaga lingkungan hidup itu kewajiban kita, saya harap tidak ada yang sampai ke aparat penegak hukum, terutama yang masuk kategori hitam, kita harus hidup harmoni dengan alam, Pemprov Sumut berkomitmen kuat terkait masalah ini,” kata Surya.Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Pemprov Sumut Yuliani Siregar mengatakan pihaknya bersama Kementerian LHK menargetkan 250 perusahaan dan 22 sekolah untuk Adiwiyata. Dari keseluruhan evaluasi, tiga diantaranya mendapat kategori emas, sembilan kategori hijau, 197 biru, 41 merah dan hitam.“Hitam tidak memenuhi syarat, tentu akan kita tindak, perusahaan ini dengan sengaja mencemari lingkungan, sedangkan untuk kategori merah sudah melakukan pengelolaan, tetapi belum memenuhi syarat akan terus dievaluasi,” kata Yuliani Siregar.Hadir pada penyerahan anugerah ini antara lain Kepala Daerah se-Sumut, Pimpinan BUMN, BUMD dan instansi vertikal Sumut. Hadir juga OPD terkait Pemkab/Pemko serta OPD Pemprov Sumut.(Medan)
22 Mei 2025LensaDaily – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution meluncurkan secara resmi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Sumatera Utara (USU). Menurutnya ini berpotensi menjadi pemecah masalah sampah di Sumut.TPST USU menawarkan pengolahan sampah yang sistematis, bahkan memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Skema ini, menurut Bobby Nasution, bisa terus dikembangkan untuk mengurangi permasalahan sampah dari skala mikro.“Ini tidak seperti TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang menangani sampah secara makro, kita bergerak dari skala mikro dan saya rasa untuk masalah sampah tepat menggunakan skema ini, apalagi TPST ini punya nilai ekonomis,” kata Bobby Nasution, usai meluncurkan dan melihat langsung pengoperasian TPST di Jalan Tri Darma, Pintu 4 Kampus USU, Medan, Selasa (6/5).Ada enam area sistematis di TPST yang digunakan Fakultas Teknik USU, pertama area pemilihan dan pencacahan, kedua pirolisis dan insinerator, ketiga pengomposan, keempat budidaya magot, kelima produksi pelet magot, dan keenam peternakan ikan dan unggas dari pelet magot.Semua area ini terkait satu sama lain, proses pada pirolisis dan insenerator bisa menghasilkan bahan bakar, pengomposan dilakukan magot, kemudian magot dibuat menjadi pelet untuk pakan ternak.“Ini bisa diaplikasikan di masyarakat, tetapi hal yang sangat penting adalah dalam pemilihan sampah di rumah tangga, kalau kita minta rumah tangga memilah sampah berarti kita harus bangun infrasturktur dan sarana penunjangnya juga, menyiapkan pengangkutan khusus, dan lain-lain, tentu ini butuh upaya kita bersama,” kata Bobby Nasution.Saat ini, TPST USU masih beroperasi untuk lingkungan kecil, memanfaatkan sampah-sampah yang ada di sekitar USU. Rektor USU Muryanto Amin berharap banyak yang mengimplementasikan TPST ini untuk menyelesaikan masalah sampah di lingkungannya.“Ini bisa diterapkan di desa, kelurahan, karena memang skalanya tidak besar, tetapi bila banyak yang menerapkan tentu permasalahan sampah di sekitar kita akan berkurang, apalagi produk dari TPST memiliki nilai ekonomis terutama pelet magot,” kata Muryanto Amin.Hadir pada peluncuran TPST ini Sultan Deli Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam Shah yang juga merupakan salah satu pengembang TPTS USU, Kepala Dinas LHK Sumut Yuliani Siregar dan OPD terkait lainnya. Hadir juga pimpinan BUMN dan BUMD Sumut, dekan dan tim pengembang TPST USU.**(Medan)
06 Mei 2025LensaDaily – Badan Pengurus (BP) Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) gerak cepat menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution untuk mencapai status Danau Toba kembali The Green Card dari UNESCO, khususnya menjelang revalidasi keanggotaan yang dilakukan oleh Tim revalidasi asesor UNESCO Global Geopark, pada Juni 2025. Antara lain, BP TCUGGp langsung ke lapangan meninjau Geosite di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba.Hal tersebut disampaikan General Manager (GM) TCUGGp Azizul Kholis, Senin (5/5/2025) di sela-sela menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro 30, Medan."Guna capai target Green Card sebagaimana yang diintruksikan oleh Pak Gubernur beberapa waktu lalu di Parapat kepada Badan Pengurus Geopark Toba, maka kami telah melakukan kunjungan lapangan 16 Geosite di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba," ucap Azizul Kholis.Lebih lanjut, Azizul Kholis menyampaikan, bahwa dalam proses revalidasi tersebut akan hadir perwakilan dari Tim Asesor UNESCO Global Geopark. Selain Tim Asesor, juga akan melibatkan perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota se kawasan Danau Toba, Badan Pengelola Geopark, komunitas lokal, dan mitra lintas sektor.Azizul juga menjelaskan, bahwa mengingat waktu yang sangat sempit dan mepet, selanjutnya Tim BP Geopark Toba berupaya dan bekerja keras, serta fokus mempersiapkan revalidasi agar nantinya dapat mencapai green card sesuai target Gubernur. Tujuan utamanya untuk pelestarian Danau Toba, serta diharapkan kedepannya akan berdampak pada pariwisata yang berkelanjutan.Azizul juga menyampaikan, guna melakukan peninjauan ke geosite yang ada di tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba, dilakukan pembagian dengan dua tim. Tim A, Tikwan Raya Siregar, (Manager Divisi Kerjasama, Promosi, dan Publikasi) dan Ovi Vensus Hamubaon Samosir (Manager Divisi Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat), akan mengunjungi geosite yang ada di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas) dan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) "Sementara untuk Tim B, Saya sendiri GM TCUGGp, bersama Petrus Parlindungan Purba, Manager Pengelolaan Warisan Geologi, Keragaman Geologi, Keragaman Biologi dan Keragaman Budaya akan mengunjungi geosite yang ada di Kabupaten Samosir, Kabupaten Dairi dan Kabupayen Karo," ucap Azizul Disampaikan juga, tujuan dari kunjungan ke geosite untuk mendata akan kelengkapan panel informasi, plank letter, penunjuk arah, serta gapura pintu masuk geosite yang ada di kawasan Toba Caldera. Dimana hal tersebut sesuai akan rekomendasi dari Asesor Unesco."Secara teknis di lapangan Tim BP TCUGGp akan berkolaborasi dengan Disbudparekraf dan Tim Kreatif Kolaborasi Sumut Berkah, khususnya dalam pengembangan profil dan informasi geopark secara digital," ujar Azizul.Azizul menyampaikan, dari hasil kunjungan ke lokasi geosite di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba, ada beberapa hal yang harus segera diperbaiki, bahkan ada yang harus dibuat yang baru. Di antaranya, plank nama geosite, pencantuman logo Unesco, Pemprov Sumut, BP Kaldera Toba dan logo masing-masing Pemkab, panel informasi, profil geosite, penunjuk arah, imbauan, konten geologi, biologi dan budaya."Kita punya harapan besar, dengan kerja keras Badan Pengurus Geopark Kaldera Toba dan waktu yang termasuk singkat, Kita dapat kembali meraih Green Card, Di mana selain tujuan utamanya untuk pelestarian Danau Toba juga akan dampak kedepannya pariwisata kawasan Danau Toba ke depannya yang berkelanjutan," ujar Azizul.(Medan)
06 Mei 2025LensaDaily - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengoptimalkan pengamanan di jalur wisata Berastagi dan Danau Toba, dua destinasi favorit yang banyak dikunjungi selama libur Lebaran 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan wisatawan di wilayah tersebut.Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan bahwa seluruh jajaran lalu lintas telah diberikan instruksi untuk terus mengoptimalkan pelayanan di jalur utama. "Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran lalu lintas untuk terus mengoptimalkan pelayanan di jalur utama," ujar Kapolda Sumut, Kamis (3/4/2025).Pengamanan ditingkatkan di dua jalur utama menuju kawasan wisata tersebut. Untuk jalur menuju Danau Toba, pengamanan diperkuat dengan penambahan personel dari Polres Simalungun dan Polres Siantar. Sementara itu, jalur menuju Berastagi akan diawasi lebih ketat oleh personel dari Polres Tanah Karo dan Polres Dairi guna mengatur arus lalu lintas.Kapolda juga mengimbau kepada masyarakat yang berencana berwisata ke Danau Toba dan Berastagi agar tetap berhati-hati selama perjalanan."Kami mengimbau kepada masyarakat yang berwisata ke Danau Toba dan Berastagi agar tetap berhati-hati selama perjalanan," imbuhnya.Pengamanan di kedua destinasi wisata ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Toba 2025 yang dilaksanakan sejak 26 Maret hingga 8 April 2025, dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Sebanyak 12.104 personel, yang terdiri dari 9.453 personel Polda Sumut dan jajaran serta 3.651 personel dari instansi terkait lainnya, telah diterjunkan untuk mengamankan jalur wisata tersebut.Selain itu, Polda Sumut juga mendirikan 163 pos pengamanan yang tersebar di berbagai titik. Pos tersebut terdiri dari 83 pos pengamanan, 66 pos pelayanan, dan 14 pos terpadu untuk mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran.(Medan)
03 April 2025LensaDaily - Kapolda Sumatera Utara, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., didampingi Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut, melakukan peninjauan ke Pos Pelayanan Operasi Ketupat 2025 di Pintu Tol Sinaksak, Kabupaten Simalungun, Rabu (2/4/2025). Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama arus mudik dan arus balik Lebaran.Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sumut memberikan arahan kepada personel yang bertugas di pos pelayanan serta melakukan pengecekan terhadap titik-titik rawan kemacetan di wilayah tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal. Personel harus selalu siap siaga dalam mengantisipasi potensi kepadatan arus lalu lintas, khususnya saat puncak arus balik nanti,” ujar Irjen. Pol. Whisnu Hermawan.Selain itu, Kapolda Sumut juga menekankan pentingnya koordinasi antara kepolisian, instansi terkait, serta masyarakat dalam menjaga kelancaran lalu lintas. “Kolaborasi dengan stakeholder seperti Dinas Perhubungan, Jasa Marga, dan TNI sangat penting untuk mengurai kemacetan dan memberikan rasa aman bagi pemudik,” tambahnya.Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa situasi lalu lintas di sekitar Pintu Tol Sinaksak terpantau lancar, dengan petugas yang sigap mengatur arus kendaraan. Polda Sumut juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghindari kepadatan.Operasi Ketupat 2025 akan terus berlangsung hingga pasca-Lebaran, guna memastikan arus balik berjalan aman dan kondusif.(Simalungun)
02 April 2025